It's okay to quit sometimes

out

Sering kali, quotes atau petikan kata-kata kita jadikan motivasi atau inspirasi dalam menjalankan kehidupan. Tapi sadarkah kalian bahwa tidak semua quotes bisa kita terapkan di semua situasi dalam kehidupan sehari-hari?

Some quotes only work on certain situation. Jika ditelan mentah-mentah, suatu quote bahkan bisa saja menyesatkan. Karena sebelum menerapkannya dalam kehidupan, kita perlu menyesuaikan keadaan kita dengan nasihat yang terkandung dalam quote tersebut. But, to know whether it’s the right situation or not, tanyakan pada diri kalian sendiri. Karena kalianlah yang paling tahu keadaan kalian sendiri. Kalianlah yang bisa memproyeksikan mana yang kira-kira benar untuk diterapkan, dan mana yang tidak.

A quitter never wins and a winner never quits

Ambil saja contoh quote di atas. Sebuah inspirasi yang mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang tidak mudah menyerah meskipun sesuatu tidak berjalan lancar dan terasa berat. Tapi apakah benar seperti itu? Padahal dalam kehidupan, kadang memang ada beberapa hal yang tidak pernah berhasil kita kerjakan walaupun kita mengerjakannya dengan sepenuh hati.

It’s okay to quit sometimes

Kadang kita mudah menyepelekan orang yang memutuskan untuk menyerah. Menyerah bukanlah sikap pemenang, katanya. Tapi dibalik itu semua, seseorang yang memutuskan untuk menyerah pasti sudah punya perhitungan di balik keputusannya untuk menyerah.

Menyerah bukanlah sesuatu yang mudah

Setidaknya bagi saya, menyerah bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan dengan mudah. Karena pada dasarnya, manusia mempunyai kecenderungan untuk tidak rela meninggalkan hal-hal yang sudah dimulainya dengan sepenuh hati. Sebelum memutuskan untuk menyerah, seseorang pasti akan memikirkan niat awal dia melakukan hal tersebut dan berapa banyak tenaga dan pikiran yang telah ia curahkan untuk pekerjaan itu. Karena tenaga dan sumber daya kita adalah sesuatu yang terbatas, mengeliminasi beberapa hal bisa membuat kita lebih leluasa untuk mengerjakan sesuatu yang lebih kita inginkan.

Ideas are like rose buds

Mengutip dari artikel James Clear, dia mengibaratkan ide seperti kuntum bunga mawar. Saat bunga mawar tumbuh, dia akan menghasilkan kuntum baru untuk menggantikan yang lama. Agar terlihat cantik, kuntum mawar yang lama perlu dipangkas untuk memberikan ruang bagi mawar lain yang baru mulai tumbuh. Seperti kuntum mawar yang dipangkas tadi, kita juga perlu mengeliminasi beberapa pekerjaan yang sudah terlalu lama menyita perhatian tanpa banyak membuahkan hasil. Meskipun untuk melakukannya bukanlah hal yang mudah. Jadi pastikan untuk memikirkan matang-matang sebelum benar-benar menyerah terhadap sesuatu.

It helps to be clear on exactly what you’re leaving behind. - Danielle Laporte’s #TruthBomb 623

Kita harus memiliki hitung-hitungan yang jelas sebelum memutuskan untuk menyerah. List down both the pros and cons. Dan mintalah saran ke orang kepercayaan kalian. Saya jarang menerapkan trik yang kedua sehingga baru menyadarinya setelah membuat keputusan. Kadang keputusan yang diputuskan sendiri jadi terkesan egois sehingga masukan dari orang lain bisa kita jadikan referensi dan membuat kita lebih objektif dalam membuat keputusan. But always keep in mind, sama seperti quotes yang perlu pertimbangan sebelum diterapkan, tulisan ini juga tidak sepenuhnya bisa diterapkan di semua situasi. Jadi, bijaksanalah sebelum menyerah.

Kembali ke pembahasan quotes tadi. Walau tidak semuanya bisa diterapkan, bukan berarti quotes hanya omong kosong belaka. Tetap, di dalamnya mengandung nasihat yang sampai sekarang pun saya masih banyak terinspirasi darinya. Namun agar hasil penerapannya maksimal, kalianlah yang paling tau apa yang benar-benar kalian ingin lakukan.(:

Foto : http://weheartit.com/

Referensi :

• James Clear: What to do when you have too many ideas (and not enough time) - http://jamesclear.com/pruning

• Paul Jarvis: Call me a quitter, just ask Vince Lombardi - https://pjrvs.com/a/quit