Untuk mereka yang pernah kulukai hatinya

speaktruth

Ini untuk mereka yang pernah saya lukai hatinya sengaja atau tidak disengaja. Seperti yang diceritakan di tulisan ini bahwa saya percaya semua orang adalah orang baik, begitupun saya merasa tak pernah benar-benar ingin melukai seseorang. Karena bagaimanapun hati nurani saya (Insya Allah) masih berfungsi dengan baik.

Meskipun begitu, siapalah saya mengaku tak pernah berniat menyakiti. Hidup saya pun tidak selalu membuat saya menyunggingkan senyum. Ada kalanya saya juga ingin menampar seseorang atau mengaku benci di hadapannya langsung. Walaupun sampai sekarang saya belum pernah tega untuk melakukannya.

Saya pun tahu persis pasti banyak orang yang pernah terluka karena celetukan spontan saya. Maaf karena saya masih percaya kalau lebih baik mendengar kejujuran yang pahit daripada hanya mendengar kalimat motivasi yang manis. Tapi setelah meminta maaf, saya juga ingin memberitahu kalau karma memang berlaku. Karena saya pun mendapat banyak kesakitan karena perkataan orang lain. Jadi sedikit banyak saya tahu rasa pedih sekaligus manfaat dari perkataan-perkataan itu. Karena tanpa kesakitan tersebut, saya pun tak pernah tau apa yang benar-benar menyebalkan dari diri saya. Tanpa kesakitan itu pun saya tidak akan benar-benar tau bagaimana memperbaiki kekurangan-kekurangan saya. Walaupun sampai sekarang pun saya masih merenovasi diri. Bukankah esensi manusia itu untuk selalu berproses?

Tapi jika kalian pernah merasa saya mengambil sesuatu dari kalian, percayalah jika saya tidak pernah bermaksud demikian. Saya penganut “gubuk sendiri lebih baik dari pada istana orang lain”. Dan bukankah hidup itu berputar? Yang sama-sama kita miliki sekarang bisa saja hilang dari kehidupan saya sedangkan kalian tetap memilikinya. Pun mungkin sama probabilitasnya jika nantinya saya yang memiliki namun kalian malah kehilangan. Kepemilikan bukanlah sesuatu yang mutlak. Apapun itu. Tidak terkecuali harta, status, maupun jabatan.

Pun atas semua kesalahpahaman yang menimbulkan kekesalan atas sikap saya selama ini. Juga sikap kasar yang kadang keluar begitu saja apalagi saat didera rasa penat yang memuncak, maafkanlah. Mungkin hati nurani saya tidak sedang mendominasi kala itu.

Saat ini pun entah mengapa terpikir kalau menulis ini bisa sedikit berguna di masa depan jika kelak suatu saat saya tiada. Mungkin terdengar sedikit licik dan serakah karena menginginkan kalian memaafkan saja setelah membaca tulisan ini. Tapi biarlah saya tetap menuliskan ini demi kebahagiaan saya.

Entahlah. Mungkin karena terlalu percaya kalau saya adalah orang baik membuat saya melupakan beberapa kesalahan yang tidak disadari. Rasanya saya juga terlalu mencintai diri sendiri sehingga terlalu mudah menyepelekan kesalahan yang saya perbuat. Tulisan ini mungkin sedikit banyak bisa mengingatkan bahwa diri ini tidaklah begitu baik.

Sumber foto : http://weheartit.com/andygrammer