Sorrowful Balade
Aku percaya setiap orang punya orang yang paling disayanginya di dunia ini. Seseorang yang membuatnya tetap ingin hidup, untuk membuat orang tersebut tersenyum, membuatnya bahagia. Dan ketika tiba saat orang yang disayanginya itu membencinya. Adakah yang masih harus dipertahankan?
“When everything seems dull and you have no idea how to get enlightenment source”
Sungguh yang ingin kulihat saat ini hanya tawanya. Aku tak perlu pujian darinya, tak perlu kata-kata indah yang malah terdengar seperti dusta. Yang kuingin hanya senyumnya yang biasa. Itu saja.
Jika aku tak tumbuh menjadi seperti yang kau mau aku minta maaf. Jika kau tak puas dengan segala prestasiku aku akan berjanji untuk lebih baik. Bahkan jika kau ingin aku menyingkir, aku akan melakukannya. Tapi jika kau membenciku begitu saja, lalu aku bisa apa?
_Tolong jangan perlakukanku seperti ini.. Setiap kali kau berucap satu kata itu aku merasakan beribu kesakitan. Bisakah kau beritahu apa yang harus ku lakukan? _
_Bukankah ini bukan yang pertama kalinya? Kita telah melalui ini bertahun-tahun, bisakah kau sekarang mengerti? Ataukah aku harus terus-menerus terluka demi kebahagiaanmu? Sungguh aku mencintaimu. Apapun yang selama ini kulakukan, sujudku, doaku, lelahku, bahkan tangisku, semua untukmu. _
_Bahkan jika kau tak kunjung mengerti ini semua, apa aku harus terus melakukannya? Demi Tuhan, aku lelah dengan semua ini. Bisakah aku mengakhiri ini saja? Kita tak seperti kita yang dulu. Semua terasa sangat berbeda hingga aku merasa tak mengenal kita lagi. _
Aku telah merasakan banyak kelelahan. Demi tuhan saat menulis ini rasanya sesak sekali. Seharusnya kau tau, aku terluka terlalu banyak sampai aku merasa tak bisa lagi bangkit. Bisakah kau sembuhkan aku? Berikan sedikit perhatianmu pada pengemis kasih sayang ini. Ya Tuhan, aku benar-benar mengatakan ini. Aku merindukanmu..