Kembali ke Rumah
Sejujurnya beberapa akhir pekan terakhir ini saya merasa kewalahan. Mungkin karena terlalu semangat menyiapkan beberapa proyek yang harus dikerjakan secara paralel. Di satu sisi saya senang mengerjakan itu semua, namun di sisi lain rasa penat mulai merambat dan membuat saya jadi malah menghindar dari mengerjakannya. Tapi rasanya ini wajar saja, toh hidup bukan melulu tentang produktivitas.
Akhirnya, akhir pekan ini sesudah mengatur jadwal dan membuat perencanaan untuk bulan depan, saya memutuskan untuk kembali ke rumah virtual saya. Saya sadar sudah lama tidak menulis bebas, menumpahkan keresahan, dan mencari kejelasan melalui kata-kata seperti dulu kala. Lagi-lagi, manusia memang begini. Sudah diberi berbagai kemudahan, tapi yang dipikirkan malah yang di luar jangkauannya.
Padahal jika dipikir-pikir, Tuhan sudah baik sekali pada saya selama ini. Jika tahun lalu adalah tahunnya berbagai eksperimen, maka tahun ini adalah tahun dimana saya kerap diingatkan untuk terus bersyukur. Jika malaikat tahu, mereka pasti akan tertawa karena kepenatan ini barang kali tidak ada apa-apanya dengan masalah yang mungkin sedang dialami teman-teman lain. Rasanya tidak pantas jika saya terlalu lama merundungkan situasi seperti ini.
Bukti lain dari Tuhan yang berbaik hati, tahun depan band favorit saya akan tur album barunya termasuk ke Asia! Ah, ini membuat saya senang dan bersemangat sekali untuk menyambut pergantian tahun.
Lagipula, Papah juga akan pulang minggu depan. Sepertinya saya memang harus kembali mengerjakan pekerjaan yang saya tunda itu agar pekan depan bisa meluangkan waktu sepenuhnya untuk keluarga. Aah, pasti senang bisa berkumpul kembali.
Tegal, 15 September 2019
Ditemani musik dari Ardhito Pramono