Tentang comfort zone
Kemarin ceritanya saya abis ikut acaranya Girls in Tech Indonesia. Acaranya tentang Leadership, yang memandu kala itu Jonathan Natakusuma yang rupanya salah satu founder dari Tiket.com. Nothing really special but the session itself is trully useful. Sudah lama rasanya tidak mengikuti acara yang insigtful seperti ini.
Selain itu, sepulang dari acara tersebut saya juga jadi tersadar. Rasanya semakin hari, saya justru semakin terbuai dengan comfort zone. This is unlike me that I used to know. Kiki yang lebih muda dulu semangat sekali ketika ada kesempatan untuk belajar hal-hal baru. But the more I aged, sepertinya semakin saya jadi malas untuk susah-susah belajar dan hanya mencari kesenangan. And I realize this is not a good thing.
Kalau dulu saya merasa bersalah jika seminggu tidak menulis, sekarang saya lebih merasa hilang arah ketika seminggu tidak menonton film. Jika dulu saya rela mengorbankan jam tidur untuk menulis, sekarang saya justru lebih sering nonton video Youtube sebelum tidur.
And then I remember this quote:
Here’s something that my mom said to me and I think it’s very true in terms of happiness: You have to always have something to look forward to. It can be a very minor thing, and it can be a major thing. But you always have to have something you’re looking forward to next. - Julia Louis Dreyfus
Akhirnya saya berpikir, masalah sebenarnya adalah bukan karena saya tidak memiliki arah. I have the big picture (I always knew it although I don’t tell people about it). But the thing with the big picture is that we can not accomplish it without break it down into small pieces and do it one by one.
I’m lacking of planning. Saya kurang berencana dan menentukan timeline. And it’s very crucial that I do it now otherwise I will just go with the flow and let whatever happen happens.
Dengan rencana yang jelas dan berkesinambungan, kita akan selalu memiliki agenda kita nantikan yang membuat kita berproses. Proses itulah yang idealnya membuat kita berbahagia apapun hasilnya nanti. Exciting things that we always look forward.
Semoga kegalauan saya kali ini bisa jadi pelajaran buat yang lain. (: