Tips mengatur smart home
Saya masih ingat perasaan takjub ketika beberapa tahun lalu saya mengunjungi rumah seorang rekan yang peralatan rumahnya bisa dengan mudah ia kendalikan melalui tablet, ponsel atau bahkan melalui suara.
Lalu hanya selang beberapa tahun saja, sekarang rasanya tidak heran lagi jika orang-orang mulai punya peralatan pintar di rumahnya. Mengendalikan lampu, televisi, speaker, bisa dilakukan dengan mudah melalui ponsel saja.
Maka dari itu, ketika akhirnya punya rumah sendiri, saya langsung merancang agar perangkat-perangkat di rumah bisa saya hubungkan ke jaringan smart home agar bisa dikendalikan dengan lebih mudah nantinya.
Buat kalian yang berencana atau sedang merancang untuk membuat smart home, berikut beberapa tips yang saya pelajari dari pengalaman mengatur smart home selama ini:
1. Kamu mungkin tidak memerlukan smart bulb
Jika yang kalian perlukan adalah pengaturan jadwal nyala/mati, maka menurut saya lebih baik menggunakan smart switch daripada smart bulb. Smart bulb mungkin diperlukan jika kalian ingin melakukan pengaturan tambahan seperti mengganti warna, kecerahan, dll. Namun, untuk area seperti teras atau ruang tamu, saya pikir tidak perlu memakai smart bulb, karena jatuhnya jadi overkill dan malah boros.
2. Kamu juga mungkin tidak perlu smart wall socket atau smart power strip
Waktu membeli smart switch, saya pikir akan cocok jika saya juga menggunakan smart wall socket. Namun sampai sekarang, saya jarang sekali menggunakan pengaturan smart wall socket. Pengecualian terjadi hanya pada wall-socket yang saya pasang di ruang kerja, karena saya sering lupa mematikan monitor/charger laptop selepas bekerja. Jadi menurut saya, smart wall socket atau smart power strip akan lebih bermanfaat jika dipasang di ruangan yang aktifitasnya tinggi seperti ruang kerja/dapur.
3. Gunakan IR remote untuk menghubungkan beberapa perangkat sekaligus dalam satu ruangan
Jika kalian punya beberapa alat dalam satu ruangan yang kontrolnya menggunakan remote (TV, AC, dll), lebih mudah menggunakan IR remote untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut ke jaringan smart home kalian daripada menggunakan smart plug, smart wall socket, ataupun smart power strip. Karena dengan begitu, kalian hanya butuh 1 perangkat IR remote saja.
4. Gunakan smart plug jika hanya ada 1 perangkat yang perlu kalian hubungkan
Sebaliknya, jika hanya ada 1 perangkat saja yang perlu kalian hubungkan dalam ruangan tersebut, maka smart plug lebih cocok digunakan.
5. Gunakan wifi-mesh jika kalian punya blind spot di rumah
Setelah selesai membangun lantai 2, saya baru sadar bahwa sinyal dari modem di bawah tidak cukup kuat jika diakses dari lantai atas. Setelah mengumpulkan saran dari beberapa orang, saya akhirnya memilih menggunakan wifi-mesh daripada wifi-extender untuk memperkuat sinyal nirkabel pada blind spot yang tidak terjangkau sinyal modem utama. Alasannya, dengan wifi-mesh, jaringan kita akan tetap jadi satu, sehingga memudahkan smart appliance kita untuk berkomunikasi. Sedangkan jika menggunakan wifi-extender, kalian akan punya 2 jaringan yang tidak terhubung satu sama lain.
Semoga tips tersebut bermanfaat, ya!
Photo by BENCE BOROS on Unsplash