Satu-satunya hal yang konstan dalam hidup kita adalah perubahan
Setiap kali ada orang lain bilang jika saya berubah, entah kenapa saya selalu menolak untuk mengakuinya. Saya merasa, seperti inilah saya dari dulu.
Contohnya beberapa waktu lalu ketika saya mulai sering memakai lipstik merah. Banyak sekali teman yang heran dan bilang bahwa saya jadi berubah. Rasanya malas sekali menanggapinya karena merasa saya masihlah Kiki yang sama. Hanya dengan warna lipstik yang berbeda.
Di lain waktu, seorang teman pernah berlaku jahil dengan mengaduk-aduk akun facebook saya dan menampilkan kembali status galau saya jaman dulu. Saya memang sempat malu. Tapi sejurus kemudian saya malah jadi tertawa sendiri. Saya bahkan tidak mengingat siapa yang saya bicarakan dalam status facebook tersebut. Jadi kenapa saya harus merasa malu.
People change all the time and forget to tell each other. Lillian Gershwin
Sekarang saya malah jadi menyesal tidak mengakui perubahan tersebut. Mengapa kita malu akan perubahan diri kita sendiri? Bukankah sudah menjadi kodrat manusia untuk terus berkembang? Yang mana demi perkembangan tersebut, kita pasti melakukan perubahan. Jadi kenapa saya harus menolak untuk mengakui bahwa saya berubah? Bukankah itu hal yang wajar dan manusiawi?
Menurutmu kenapa kita suka memakai baju baru? Bukankah itu karena kita ingin terlihat lebih baik, meskipun itu juga berarti kita akan terlihat sedikit berbeda dari biasanya?
Baru-baru ini saya melihat sebuah video TED dari ahli psikologi ternama, Daniel Gilbert yang mengatakan bahwa ekspektasi kita akan perubahan ternyata lebih kecil daripada kenyataannya. Yang artinya, masih banyak orang yang beranggapan bahwa dirinya di masa depan akan tetap sama dengan dirinya yang sekarang. Padahal tanpa kita sadari, makanan atau musik yang kita suka, selalu berubah seiring berjalannya waktu.
Bahkan tidak hanya selera pribadi kita yang berubah. Kepribadian dan perilaku kita juga tanpa sadar selalu berubah seiring dengan perkembangan kehidupan. Dan hal itu memang manusiawi untuk terjadi, meskipun kita sering kali menyangkalnya. Manusia memiliki semacam kebutuhan dasar untuk mempertahankan integritas diri. Integritas diri adalah hal-hal yang kita anggap umum dan wajar dari diri kita secara pribadi. Jadi, perubahan terkadang terdengar seperti ancaman akan integritas diri kita selama ini.
Namun pada suatu titik saya akhirnya sadar. Perubahan bukanlah sesuatu yang buruk. Perubahan adalah pertanda bahwa kita memberikan ruang untuk memperbaiki diri. Bahwa kita tidak diam saja menerima segala macam keadaan dalam kehidupan ini.
A man who views the world the same at fifty as he did at twenty has wasted thirty years of his life. Muhammad Ali
Satu hal yang saya percayai selama ini bahwa kita tak bisa selamanya menjadi diri kita sekarang. Manusia bukanlah mahluk mutlak. Diri kita seutuhnya akan kita temukan sepanjang perjalanan kehidupan. Jadi, jangan lagi merasa bersalah jika kita bukan lagi diri kita yang dulu. Human keep on evolve. So be good on it!
Dan lagi, melakukan perubahan dalam hidup ternyata bukanlah hal yang mudah. Jadi, berbahagialah bagi kalian yang mampu mengubah diri terutama menjadi lebih positif dan lebih baik. Mereka yang berani mengambil resiko untuk berubah adalah mereka yang berani keluar dari jalur konstan dan beralih ke ketidaknyamanan dari sebuah perubahan.
Manusia adalah sebuah karya yang belum selesai, namun kebanyakan berpikir bahwa mereka sudah selesai. Diri Anda saat ini, bersifat sementara, sama fananya seperti berbagai fase diri Anda sebelumnya. Satu-satunya hal yang konstan dalam hidup kita adalah perubahan. Dan Gilbert