Pengembangan Dashboard
Sharing session keempat yang saya ikuti kali ini diisi oleh_ the very first employee_ di GDI lab, mas Aji Lesmana alias mas Tojay. Mas Tojay ini programmer di GDI lab. Dan kali ini, kita membahas tentang pengembangan dashboard, dari mulai desain, plugin, sampai framework yang digunakan.
Desain
Desain dashboard memang seringkali dikesampingkan jika dibandingkan desain landing page suatu produk. Meskipun begitu, kita juga perlu mengingat bahwa pengguna yang menggunakan service suatu produk yang kita miliki, justru menghabiskan lebih banyak waktu di dashboard. Maka dari itu, kita juga harus mempertimbangkan penggunaan tipografi, layout, menu, ikon, warna, dan komponen lainnya dari dashboard yang kita buat.
Plugin
Komponen dashboard terdiri dari berbagai hal yang sering kali membutuhkan plugin tambahan. Berikut ini beberapa plugin yang sering kali diperlukan dalam suatu pengembangan dashboard:
Chart
Work with JSON
Load Effect
Framework
Sekarang ini banyak sekali framework yang bisa kita gunakan dengan mudah dalam membuat sebuah dashboard. Dari yang super lengkap seperti bootstap, sampai Pure CSS yang tetap responsive meskipun tidak memerlukan javascript. Berikut berbagai framework lain yang bisa kita gunakan dalam pengembangan sebuah dashboard:
Bootstrap (http://getbootstrap.com)
Gumby (http://www.gumbyframework.com/)
Kube (https://imperavi.com/kube/)
Zurb Foundation (one of my favorite! http://foundation.zurb.com/)
Semantic (http://semantic-ui.com/)
Pure CSS (http://purecss.io/grids/)
Lalu apa saja kriteria yang membuat sebuah dashboard bisa dikategorikan menjadi dashboard yang baik?Informasinya lengkap: Sebuah dashboard yang baik tentu harus bisa memenuhi harapan pengguna akan informasi yang mereka perlukan.
Tepat ke target: Kita harus tau siapa target pengguna yang menggunakan dashboard tersebut sehingga desain dan fungsi yang kita tawarkan akan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sampaikan materi yang penting untuk pengguna: Dashboard yang terlalu rumit akan membuat pengguna juga juga bosan dan malas menggunakan layanan yang kita tawarkan.Mempermudah pengguna dalam memperoleh informasi yang mereka inginkan akan sangat membantu sehingga mereka juga nyaman menggunakan dashboard tersebut.
Kenyamanan: Dashboard sering kali berisi tentang data-data dan statistik yang lama-kelamaan tentu membuat pengguna bosan. Maka dari itu, kita juga perlu mempertimbangkan aspek kenyamanan bagi para pengguna yang menghabiskan waktu mereka untuk memproses informasi dari dashboard yang kita kembangkan.
Fungsionalitas: Fitur-fitur yang kita sediakan pada dashboard tentu harus memenuhi kebutuhan fitur pengguna. Fitur dasar seperti sort by dan fitur pencarian adalah contoh komponen penting yang tidak boleh tertinggal dari sebuah dashboard.
Usability: Memiliki fitur beragam memang penting. Namun akan jadi percuma jika ternyata fitur tersebut tidak bisa digunakan dengan semestinya oleh pengguna. Jadi pastikan fitur dalam dashboard kita dapat dimanfaatkan dengan semestinya oleh pengguna.