Bahagia dengan momen kalibrasi
Saat hal-hal mulai kacau dan suasana jadi serba terburu-buru saya sering berkata pada diri sendiri,
“Bernapas dulu Ki..”
Beberapa teman yang mendengarnya kadang protes. “Lho, dari tadi emang nggak bernapas?.” Tentu saja bernapas juga. Tapi bernapas kali ini berbeda.
Bernapas dalam keadaan ini saya sebut dengan momen kalibrasi. Momen dimana saya mengembalikan sejenak pikiran saya ke kondisi normal (kondisi tidak terbebani masalah). Bernapas dalam momen kalibrasi harus dilakukan secara terfokus dengan merasakan udara yang masuk perlahan ke saluran pernafasan kita maupun saat kita bergantian mengeluarkannya.
Karena ketika keadaan mulai kacau, manusia kadang sulit untuk berpikir dengan jernih. Sejenak berpisah dengan keadaan tersebut bisa membantu kita menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Momen kalibrasi biasanya membantu saya untuk menjaga pikiran agar tidak terlalu mengikuti emosi. Walaupun tidak secara langsung menyelesaikan masalah, setidaknya itu akan membantu pikiran kita lebih tenang untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.