New happiness rule

Minggu lalu saya sadar tentang satu happiness-rule baru. Bahwa untuk menemukan kebahagiaan sederhana, saya perlu menyingkirkan kata ‘paling’.

Paling menderita, membuat saya berfikir bahwa tak ada orang yang mengerti penderitaan yang saya alami. Paling bahagia, membuat saya berpikir jika tidak dalam situasi paling bahagia tersebut maka kebahagiaan yang lain hanyalah mediocre happiness.

Anggapan ‘paling’ tersebut secara tidak sadar menjadi tolak ukur bahwa saya berada di urutan teratas dari sebuah keadaan. Sehingga melahirkan anggapan bahwa tak ada yang lebih dari keadaan ini. Padahal..

Di atas langit masih ada langit.

Kita tak pernah tau apakah ini ‘paling’ atau bukan. Seperti kata pepatah di atas bahwa di atas langit masih ada langit. Kita pun begitu. Tak tau nasib apa yang akan kita temui di masa depan, kita masihlah bisa merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang lebih dari keadaan yang kita anggap ‘paling’ tadi. Lalui saja keadaan itu dengan baik lalu lanjutkanlah kehidupan. (:

 

Bonus!

Lagu terbaru dari salah satu penyanyi favorit saya. Minggu kemarin saya baru mendengarnya lewat sebuah kpop chart. Mendengar lagu ini rasanya tenang dan damai (walaupun artinya tidak begitu, hehe). Have a listen! (=

http://www.youtube.com/watch?v=npttud7NkL0