Feeling blue..

you-decide

  • Jangan hutang budi terlalu banyak, Ki. Nanti malah bikin ketergantungan.
  • Ternyata nggak semua orang mau peduli sama kebahagiaan orang lain. Tapi jangan ditiru juga sih yang kayak gitu.
  • Inget Ki, kebahagiaanmu terlalu berharga untuk dirusak hanya gara-gara seseorang bertingkah sangat menyebalkan sehingga membuatmu ingin membencinya.
  • Sebenernya simple sih. Do not just believe on what’s true, but believe on what’s helpful for yourself. Kay?
  • Jika luka menjadi ambisi untuk mengalahkan, bukankah itu tidak baik?
  • Nggak harus membenci untuk melupakan, kan?
  • Dalam beberapa kasus, kebahagiaan ternyata tak berbanding lurus dengan mewujudkan impian.
    Itu tadi beberapa self-talk yang sempat saya tulis akhir-akhir ini. Mostly adalah pengingat bagi saya ketika suatu hal berpotensi merusak kebahagiaan saya. Yang sayangnya kebanyakan malah berhasil merusaknya.

Mood yang tidak begitu baik juga membuat saya malas berbicara akhir-akhir ini. Tapi meskipun tak banyak bicara, pikiran saya malah ngoceh sepanjang hari bahkan membuat saya malas mendengarkan pikiran saya sendiri.

Terkadang kita memang perlu menanggalkan kebahagiaan dan memberikan sedikit ruang bagi kesedihan untuk kita rasakan. Life is balance that way.

Ya Tuhan, terima kasih. Hidup yang Engkau berikan begitu berwarna. Dan sementara ini, warnanya biru. ((: