Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang mobile designer?

Pemateri sharing session ketiga yang saya ikuti kali ini adalah mas Irfan Firdaus, desainer Gnews. Di SS kali ini kita membahas tentang hal-hal yang diperlukan untuk menjadi seorang mobile designer.

Ternyata, menjadi seorang mobile desainer tidak hanya memerlukan pemahaman mendalam tentang bagaimana kebanyakan orang menggunakan perangkat mereka, namun juga tentang perlengkapannya dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Karena seperti yang kita tau, mobile technology sekarang ini berkembang dengan sangat pesat.

Tantangan dan batasan

  • Fragmentasi perangkat (perbedaan ukuran layar, kedalaman pixel, dan input fisikal)

Seorang mobile designer perlu memikirkan bagaimana hasil desainnya nanti tetap tampil apik di segala macam perangkat yang memiliki ukuran layar, kedalaman piksel, maupun input fisikal yang bervariasi.

  • Fragmentasi sistem operasi
    Selain fragmentasi di sisi perangkat, sistem operasi mobile yang beragam pun perlu menjadi bahan pertimbangan tersendiri untuk para mobile designer.

  • Perbedaan performa
    Pun dengan performa yang pastinya tidak sama pada tiap perangkat, perlu menjadi pertimbangan tersendiri ketika seorang mobile designer hendak merancang sebuah produk.

Kemudian, hal lain yang harus diperhatikan oleh seorang mobile designer adalah keterbatasan waktu serta biaya dalam proses pengembangan sebuah produk. Tidak semua aplikasi yang terlihat keren bisa diimplementasi dengan mudah. Dalam membuat sebuah desain, kita juga harus memperhatikan sisi ekonomis dan rentang waktu yang kita miliki untuk menyelesaikan produk kita. Seorang desainer tentu tidak boleh membebani pengembang yang akan melakukan implementasi sesungguhnya.

Dan lagi, mendesain untuk perangkat mobile tidaklah sama seperti melukis di kanvas. Ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan. Selain itu, mobile designer juga perlu belajar untuk mengesampingkan ego pribadi mereka karena produk akhirnya bukanlah desain yang mereka buat melainkan implemetasi desainnya. Mereka juga sebenarnya tidak dituntut untuk menjadi unik dan orisinil, terutama saat kita mengartikan unik dengan cara mengganti interface yang sudah umum demi terlihat berbeda. Lebih baik, fokuskan perhatian kita untuk membuat interface sederhana yang efektif, dan berdampak positif pada branding produk kita. Selain itu, dalam mencari inspirasi, aplikasi yang sudah jadi akan lebih baik untuk dijadikan inspirasi daripada melihat dari situs portofolio desainer seperti dribble, dan lain sebagainya.

How to better then?

  • Kenali platform_nya
    Sama seperti w_eb designer
    yang perlu memahami tentang HTML/CSS, seorang_ mobile designer_ juga perlu mengenal struktur yang mendasari mobile apps di platform yang mereka buat. Mempelajari bagaimana perangkat mobile bekerja, service apa yang membuat baterai cepat habis, dan lain sebagainya sehingga desain aplikasi yang nantinya mereka buat akan jadi lebih efisien.

  • Kenali juga perangkat keras pada teknologi mobile
    Seorang mobile designer juga dituntut untuk mengetahui teknologi perangkat keras terbaru seperti GPS, Bluetooth, Low-Energy Bluetooth, front and rear camera, microphone, gyroscope, accelerometer, vibrator, fingerprint scanner, eye tracking, voice recognition, face recognition, tap detection, dan segala macam teknologi lainnya yang bisa memperkaya fitur dalam sebuah aplikasi.

  • Maksimalkan penggunaan komponen native
    Komponen native akan sangat membatu proses kustomisasi dalam produk kita, asalkan para _mobile designer _memahami bagaimana memaksimalkan komponen-komponen tersebut. Hal tersebut tentu akan membantu mempersingkat tahapan pengembangan pada sisi developer.

  • Pelajari aliran kerja pada mobile
    Pelajari software development kit di platform yang kita kembangkan, pelajari juga IDE yang digunakan para developer, dimana aset grafis disimpan dalam sebuah aplikasi mobile, dan bagaimana penamaan aset yang baik.

  • Pelajari pola antar muka mobile
    3 platform mobile terkemuka (android, iOS, & windows phone) memiliki kemiripan dan juga perbedaan dalam interaksinya. Pengguna juga akan mengharapkan hal yang berbeda dari ketiga platform tersebut. Seorang mobile designer dituntut untuk memahami perbedaan tersebut.

  • Dokumentasikan dan jelaskan UI yang kamu buat
    Dokumentasikan posisi, transisi, dan animasi, sekaligus bagaimana aplikasi akan beraksi terhadap data dan lingkungan.

  • Terapkan Lean UX pada fase desain & Agile UX di proses implementasi

Seorang desainer yang _modern_, haruslah memiliki pola pikir yang _strategic_. Lean UX, berarti memprioritaskan proses _prototyping_ yang cepat untuk mendapatkan gambaran mendasar tentang keinginan pengguna. Pastikan bahwa semua rancangan sudah sejalan dengan nilai utama dan keperluan pengguna dari produk yang dibuat.

Sedangkan agile UX, menuntut seorang mobile designer untuk tidak hanya menyerahkan mockup ke developer dan menganggap pekerjaannya selesai. Di tengah proses implementasi, selalu ada perubahan yang mungkin memerlukan aset tambahan, transisi yang belum terpikirkan sebelumnya, dsb. Seorang mobile designer yang baik harus mendampingi developer pada tahapan implementasi serta memastikan bahwa para developer tidak perlu membuat keputusan tentang desain untuk mengisi kealpaan para desainer.