Main ke Irlandia

Agustus lalu, kebetulan ada acara kantor di Dublin, Irlandia. Awalnya saya ragu untuk menghabiskan beberapa hari ekstra setelah acara tersebut selesai, mengingat ada anak di rumah. Tapi kemudian, saya pikir, kesempatan ke Irlandia tidak sering datang, dan anak pun dijaga keluarga yang saya percaya, jadi kenapa tidak? Jadi kali ini saya ingin sedikit cerita tentang tempat-tempat yang saya kunjungi dalam perjalanan singkat kali ini.

Dublin

Museum of Literature of Ireland (MoLI)


Hari pertama sampai di Dublin, saya menyempatkan ke Museum of Literature of Ireland (MoLI). Museum ini terlihat kecil dari luar, namun ternyata luas juga. Ada 4 lantai yang bisa diakses dengan tangga maupun lift. Seperti namanya, museum ini menampilkan berbagai karya literatur dan profil dari berbagai penulis dari Irlandia mulai dari James Joyce (penulis Ulysses), Samuel Beckett, Bram Stoker (penulis Dracula), Oscar Wilde, dll. Jika ingin berkenalan dengan Irish literature, maka museum ini cocok untuk kalian kunjungi. Sepulang dari sini, saya juga menyempatkan diri mampir ke Iveagh Garden yang hanya berjarak 500 meter saja untuk membaca buku yang saya beli dari museum. Jika ingin sekalian berbelanja oleh-oleh, kalian juga bisa ke Grafton Street yang berjarak sekitar 650 meter dari museum ini.

The Book of Kells Experience


Tiket untuk mengunjungi Book of Kells Experience hanya bisa dipesan melalui situs webnya, jadi lebih baik pesan jauh-jauh hari karena tempat ini adalah salah satu destinasi utama para turis di Dublin. Tapi meskipun sangat populer dan ramai akan turis, harus saya akui The Long Room, yang merupakan perpustakaan tua milik Trinity College Dublin, sangatlah cantik dan patut untuk dikunjungi. Rak-rak buku di The Long Room memang sudah tidak berisi lagi karena mereka menyimpan koleksi buku-buku tua demi menjaga keawetannya, namun tempat tersebut tetap jadi rekomendasi karena kecantikannya. Ohya, dari sini kalian juga bisa melanjutkan perjalanan ke Temple Bar, salah satu pusat keramaian di kota Dublin.

Guinness Storehouse


Kebetulan, penutupan acara kantor diadakan di Guninnes Storehouse. Di sini, banyak display menarik tentang proses pembuatan bir Guiness. Menariknya, pemilik Guiness ternyata hanya perlu membayar sewa untuk brewery -nya sebesar 45 poundsterling setiap bulannya karena kontrak yang dia buat dari Desember 1759 ternyata berlangsung selama 9000 tahun!

Oscar Wilde house


Berdasarkan informasi seorang kolega, saya baru tahu ternyata hotel tempat kami menginap dekat dengan rumah masa kecil Oscar Wilde. Karena itu, seusai semua rangkaian acara kantor selesai, hari Sabtu paginya saya memutuskan untuk mengunjungi tempat tersebut sebentar sebelum bertolak ke Cork. Tempat yang sekarang dikelola American College of Dublin ini lumayan juga untuk dikunjungi dalam waktu singkat karena sebenarnya tidak banyak yang bisa dilihat. Di awal tur akan ada video tentang kehidupan sang penulis. Lalu setelah itu pengunjung bebas untuk melihat-lihat sendiri rumah yang terdiri dari 4 lantai tersebut. Di depan rumahnya juga ada patung Oscar Wilde yang terletak di taman yang dibuka untuk publik. Kalau tidak tertarik mengunjungi rumahnya, kalian cukup mengunjungi taman tersebut saja untuk memberikan penghormatan ke sosok penulis legenda ini.

Cork

Titanic Experience Cobh


Untuk menghabiskan waktu akhir pekan di Cork, saya memilih untuk pergi ke Cobh untuk mengunjungi Titanic Experience. Ada 2 Titanic experience di Irlandia, satunya lagi ada di Belfast. Turnya sendiri dipandu sepenuhnya selama kurang lebih 30 menit, lalu kita bisa sepuasnya menikmati museum yang tersedia di akhir tur.


Cobh sendiri menarik sekali untuk dieksplorasi karena ada banyak atraksi lain di sini. Karena dulunya memang kota pelabuhan yang banyak disinggahi orang yang ingin melakukan emigrasi, atraksi di Cobh juga umumnya banyak bercerita tentang perjalanan keluarga dari Irlandia yang melakukan emigrasi, umumnya ke Amerika Serikat, namun ada juga yang ke Amerika Selatan atau bahkan Australia.

English Market Cork


Terakhir, sebelum bertolak kembali ke Dublin dan melanjutkan perjalanan pulang, saya menyempatkan bangun pagi untuk mampir ke English Market di Cork. Namun karena masih sangat pagi, banyak kios yang masih bersiap-siap dan bahkan masih tutup. Haha. Setidaknya saya sempat mencicip roti dari English market ini.

Kesan umum

Irlandia melampaui ekspektasi awal saya. Menurut saya, negara ini rasanya seperti New Zealand versi Eropa. Tempatnya masih sarat akan pemandangan alam dan membawa kesejukan tersendiri ketika dikunjungi. Entah kenapa, saya rasa taman-taman di Dublin juga lebih cantik daripada taman-taman yang pernah saya lihat di negara Eropa lainnya. Menjadikan kota ini terasa lebih lively. Suasanya juga terasa vibrant meskipun tidak terlalu berlebihan. Jika ada kesempatan, saya tentu mau saja berkunjung lagi di lain waktu.

Catatan tambahan

  • Kita memang tidak perlu membayar untuk membuat visa Irlandia, namun sepengalaman saya, informasi yang ditampilkan oleh kedutaan minim sekali sehingga proses visanya sangat membingungkan bagi saya pribadi, meskipun saya sudah berkali-kali mengurus visa schengen. Mungkin kapan-kapan saya cerita tentang proses pengajuan visanya di tulisan terpisah.
  • Harga hotel di Dublin ternyata sangat mahal! Inilah mengapa saya memilih menghabiskan 2 hari ekstra di Cork daripada tetap di Dublin. Dan ini ternyata hal yang tidak baru lagi.