Kenikmatan bepergian sendiri

Don’t put your life on hold until you have people to do things with

Pernahkah kalian membatalkan suatu perjalanan ke luar kota atau bahkan luar negeri karena tidak ada teman yang menemani? Khawatir bahwa kita akan mati bosan dan kesepian jika melakukannya sendiri. Padahal, bepergian sendiri justru bisa menjadi suatu pengalaman berbeda yang bisa jadi malah menyenangkan.

Mungkin karena terbiasa jauh dari rumah dari kecil, saya lantas terbiasa juga menikmati hiruk pikuknya perjalanan. Dan suasana berbeda yang saya temukan di tempat baru selalu membangkitkan semangat untuk kembali merasakan berbagai suasana di tempat lainnya. Meskipun kadang harus mencari berbagai cara agar tetap nyaman meskipun sendirian di tengah kerumulan orang-orang asing.

Kebetulan, salah satu resolusi saya di tahun 2015 ini adalah untuk lebih banyak bepergian. Dan beruntungnya, tahun ini saya diberi banyak kesempatan untuk mewujudkan resolusi tersebut. Dan setelah saya sadari sekarang, kebanyakan kesempatan bepergian itu ternyata saya lakukan sendiri. Meskipun memang terasa sepi, namun saya tetap bersyukur karena rasa sepi kadang datang membawa berbagai inspirasi tersendiri bagi saya.

Yang saya maksud disini bukan berarti lebih asyik bepergian sendiri daripada bersama-sama. Namun, bukankah sesuatu lantas akan terasa basi jika kita terus menundanya sampai waktu yang “tepat”? Keabsenan teman yang bisa menemani kita di perjalanan mungkin bisa menjadi pertanda ketidak-tepatan waktu bagi teman tersebut, namun bukan berarti perjalanan itu tidak akan memberi pelajaran baru bagi kita. Saya sendiri justru memperlajari berbagai banyak hal melalui perjalanan yang saya alami di tahun ini. Diantaranya berbagai hal berikut:

  • Tuhan memang ada

Berkesempatan menyaksikan secara langsung berbagai pemandangan indah yang biasanya hanya saya lihat versi digitalnya saja, menambah keyakinan saya bahwa Tuhan itu ada. Dan rasanya sangat menenangkan hati ketika saya menyadari hal tersebut melalui ciptaannya yang mempesona.

  • Bepergian sendiri mengajarkan saya untuk merasa nyaman dengan diri sendiri

Tidak ada lagi makanan rumah yang bisa membuat kita merasa kenyang tanpa mengkhawatirkan apapun. Tidak ada pula teman yang bisa kita ajak bicara tentang kekonyolan orang asing yang kita temui di perjalanan. Bepergian sendiri mengajarkan saya untuk merasa nyaman meskipun tidak memiliki apa yang biasanya saya dapatkan dengan mudah. Melatih diri untuk merasa cukup dengan diri sendiri. Dan dengan pemahaman tersebut, perlahan saya juga menyadari betapa kita tidak perlu validasi dari orang lain untuk merasa bahagia. (:

  • Orang lain sebenarnya tidak terlalu peduli kesalahan yang kita lakukan

Sering kali, rasa takut melakukan kesalahan yang saya alami sebenarnya adalah rasa takut bahwa saya akan terlihat buruk dan bodoh di depan orang lain. Namun pada suatu titik, perjalanan yang saya alami justru mengajarkan bahwa orang lain sebenarnya tidak terlalu peduli kesalahan yang kita lakukan. Dan hal tersebut sebenarnya adalah hal baik. Kita bisa lebih berani mencoba sesuatu tanpa takut dianggap bodoh lagi oleh orang lain. Rasa malu memang tidak akan pernah bisa kita singkirkan. Namun itupun hanya kita rasakan sebentar. Di masa depan, kesalahan tersebut sering kali hanya akan jadi kenangan konyol yang akan lebih sering kita tertawakan.

  • Meskipun tidak peduli, bukan berarti mereka jahat

Mungkin karena doktrin masa kecil bahwa orang asing itu berbahaya, kita lantas menjadikan kesendirian sebagai ancaman karena akan lebih rentan dijahili orang asing. Namun saya akhirnya menyadari meskipun tidak semua orang itu baik, bepergian sendiri membuka cakrawala saya bahwa masih banyak orang baik di dunia ini. Di berbagai perjalanan, selalu saja ada orang baik yang menawarkan tempat duduknya, yang membantu saya menaruh barang di kabin karena saya kurang tinggi untuk menggapainya, atau yang sekedar memberi petunjuk ketika saya kehilangan arah. Lagi pula jika dipikir-pikir lagi, bukankah teman-teman kita pada mulanya juga orang asing?

Saya lupa dari kapan mulai berani bepergian sendiri. Tapi yang pasti setelah berhasil melawan rasa takut akan bahaya dan kebosanan yang akan saya alami, sekarang saya malah menjadikannya sebagai momen untuk mengenal diri lebih baik tanpa interferensi dari orang lain. Meskipun pastinya, momen perjalanan kita tentu bisa lebih menyenangkan jika ada teman yang menemani.

Dan lagi, mungkin tak perlu susah-susah harus berpetualang ke luar kota untuk mencoba menikmati kesendirian. Sekali-kali menonton bioskop atau ke kafe sendirian juga bisa menjadi latihan untuk merasa nyaman dengan diri sendiri. Namun yang pasti, sendiri atau bersama-sama, kita tentu harus bisa mengambil pelajaran berharga dari segala situasi. ((: