Pandangan psikologis tentang desain UX

Jadi ceritanya, kantor baru saya (Gnews) yang markasnya bareng GDILab & YOT, punya tradisi mingguan dengan ngadain Sharing Session (SS)  setiap hari Rabu. Di Sharing Session mingguan tersebut biasanya kita membahas hal-hal teknikal terkait job desk kita masing-masing. Pengisi materinya juga bergilir dari desainer sampai programmer dari GDILab dan Gnews. Kebetulan, kala itu SS pertama yang saya ikuti adalah bagiannya Papa Rozi (desainer GDILab) yang membahas tentang User Experience.

Di awal sesi, kita membahas tentang mitos dan fakta seputar UX.

  • UX != UI

Sudah banyak perdebatan tentang hal ini. Yang saya tahu secara pasti, UI adalah bagian dari UX, namun keduanya tidaklah sama.

  • UX ends when user leave website/screen

Saya lebih setuju jika statement ini adalah sebuah mitos. Menurut saya, User Experience tidak berakhir ketika pengguna meninggalkan website. Pengalaman seorang pengguna akan sebuah website justru akan terbentuk setelah mereka mengunjungi website tersebut.

  • UX guru knows all

Definitely wrong. It’s GOD who knows all. ((:

Selain itu, di sharing session kala itu kita juga membahas tentang tahapan sebelum mulai mendesain suatu halaman web. Yang mana diantaranya adalah mendefinisikan beberapa hal berikut:

  • Fungsi seperti apa yang akan ditawarkan pada halaman yang akan kita buat?

Ini penting. Ibarat sebuah daftar belanja yang kita gunakan sebagai acuan saat berbelanja ke supermarket. Sehingga kita tidak perlu membeli barang-barang lain yang tidak kita butuhkan. Fungsi yang terdefinisi secara jelas akan sangat membantu efisiensi proses development.

  • Siapa target penggunanya? Pengguna seperti apa yang akan menggunakan halaman tersebut?

Setiap pengguna memiliki behaviour masing-masing yang unik. Mendefinisikan target pengguna akan mempermudah kita untuk menentukan langkah-langkah strategis untuk melakukan pendekatan yang lebih tepat terhadap target pengguna yang kita sasar.

  • Aksi apa yang kita inginkan dari pengguna yang mengunjungi halaman tersebut?

Daftar fungsi sudah terdefinisi, target pengguna juga sudah jelas, selanjutnya kita juga perlu mendefinisikan expected outcome dari produk yang kita buat. Hal-hal apa saja yang kita harapkan dari pengguna yang menggunakan website kita.

Kemudian selanjutnya, kita juga membahas tentang placement guidelines:

Secara umum, ada 4 area fokus dalam sebuah halaman. Primary optical area adalah bagian pertama yang akan diperhatikan oleh pengguna saat mengunjungi sebuah halaman web. Aliran selanjutnya kemudian jatuh ke strong fallow area dimana fungsi-fungsi penting biasanya diletakan. Lalu ada weak fallow area yang mana sering kali kurang diperhatikan oleh seorang pengguna. Alirannya kemudian akan berakhir di terminal area dimana kita sering menempatkan aksi yang kita harapkan dari seorang pengguna.

Panduan tersebut akan membantu seorang desainer dalam menentukan penempatan sebuah fungsi/objek di fokus area yang tepat & sesuai dengan fungsionalitasnya.

Kira-kita begitulah isi sharing session kala itu. Wednesday well spend to learn new thing. (;