[minimalism] Memasak

2017-06-08_12-42-16

Sejak membuat resolusi tahun baru untuk lebih sering masak (biar lebih teratur makan), saya memang jadi lebih sering masak akhir2 ini. Dan ternyata lumayan seru juga.

Nah, karena saya nggak pengen jadi masak dengan barbar karena keasyikan, sebisa mungkin saya juga tetep menanamkan nilai2 minimalism (ceilah) ketika memasak.

Well, intinya karena minimalism itu mengajarkan kita untuk fokus pada esensi sebuah tindakan, sebisa mungkin saya juga memperhatikan hal-hal yang saya lakukan selama ini. Intinya antisipasi supaya nggak overdo dan buang-buang resource aja sih. Jadi perhatian kita juga masih bisa dibagi ke hal-hal lain yang lebih penting.

Dan sejauh yang saya perhatikan, 3 poin berikut adalah poin-poin dasar yang perlu diperhatikan supaya bisa memasak dengan lebih mindful:

  • Groceries

Hal paling awal yang musti diperhatikan adalah groceries shopping kita. Carilah ritme belanja yang paling pas. Jangan sampai menyimpan bahan makanan sampai busuk dan membuat kulkas jadi bau. Yang ada hal tersebut akan malah menambah pekerjaan kita untuk membersihkannya.

Buat saya pribadi, saya biasanya berbelanja hanya untuk satu minggu. Karena sering bepergian, saya selalu berusaha untuk berbelanja seperlunya saja. Sehingga ketika saya pergi, tidak ada lagi bahan makanan yang membuat saya kepikiran lalu merasa bersalah karena belum sempat dimasak.

Sebenarnya alasan lain memilih berbelanja mingguan adalah karena memang saya suka berbelanja (who doesn’t, right?). Haha. Biar selalu ada alasan untuk pergi setiap minggunya.:b

Well, sebenarnya seberapapun sering kalian berbelanja yang penting intinya adalah jangan sampai jadi waste di kulkas dan nambah lebih banyak masalah. Itu saja sih.

  • Less cooking & eating utensils

    Nobody likes to do the dishes, no matter how much they like the food, right?

Ketika memasak, sebisa mungkin saya juga menghindari penggunaan alat-alat yang berlebihan. Bahkan sering kali saya menyajikan masakan langsung di tempat masaknya daripada di piring saji (karena toh yang makan juga saya sendiri :b).

Lebih mindful terhadap hal-hal seperti ini sama saja dengan belajar mengatur prioritas. Kita tidak mau waktu kita habis untuk mencuci peralatan memasak daripada untuk melakukan hal lain yang lebih kita sukai kan?

  • Cook as much as you can eat

Kecuali ketika ada tamu di kosan, saya hampir selau masak untuk porsi satu orang. Begitupun dengan menanak nasi di rice cooker. Ini udah semacem mantra andalan saya dalam melakukan banyak hal. Ambilah sebanyak yang kamu perlukan.

Teman-teman kos saya dulu sangat hapal kalo saya orangnya paling nggak tega kalo disuruh membuang sisa nasi dari rice cooker. Karena pada dasarnya saya memang nggak tega membuang makanan.

Makanya kemudian, ketika saya akhirnya mencoba memasak sendiri, saya selalu membuat estimasi sebanyak apa saya ingin makan pada hari tersebut. Dan sebanyak itulah saya masak. Dan sejauh ini, hampir tidak pernah saya membuang sisa masakan saya sendiri. Well, mungkin kecuali beberapa masakan gagal dan sisa-sisa bawang yang ngga saya makan ya. :b.

Well, I don’t know tho’. Mungkin kalau dihadapkan dengan keadaan yang mengharuskan memasak untuk 10 orang setiap hari juga saya bakal susah membuat estimasinya. Yang pasti sih, intinya masak secukupnya saja. (: