Future Leader Summit 2013 - #FLSummit2013 Day 2

Post tentang hari pertama sudah pernah saya buat di Garten Paradise. Sengaja yang kedua ini saya bikin disini karena pengen cerita lebih detail. So, let’s just start the story.

Hari pertama FLSummit cukup menyenangkan. Bertemu dan berkumpul dengan pemuda inspiratif dari seluruh Indonesia membuat saya excited untuk berbuat lebih seperti mereka. Seorang di room saya (room Human Right) bahkan ada yang berasal dari Ambon. Ada juga yang dari Sumatra. Ada juga 2 orang siswa SMA yang sangat passionate selama event ini berlangsung. Salah satunya cewek namanya (kalo saya nggak lupa) Sita, dan satunya lagi Iman. Seriously, I adore both of them. Walaupun masih sangat muda, mereka sangat-sangat excited selama event ini berlangsung.

DAY 2

Okay, so let’s straight to the second day. Kita berangkat dari wisma BLKBN ke Grand Candi pukul 8 pagi setelah sebelumnya sarapan di bus (lagi). Untungnya kali ini makan sebelum busnya jalan. Ohya, saya belum sempet cerita pas hari pertama gara2 makan di bus, baju saya ketumpahan kuah tahu gimbal sampai-sampai saya harus ganti baju. Hzz, saya memang ceroboh kalo disuruh makan di bus -,-.

[caption id=”” align=”aligncenter” width=”640”] Sebelum bus-nya berangkat. Teteup dong yah, narsis dikit. Huahaha :D
Foto : dok Irene Sarah[/caption]

Agenda hari kedua ini adalah Room Summit, Grand Summit dan juga Youth Fair. Room summit sendiri ada 2 sesi. Room pilihan saya (Human Right) kebagian 2 pembicara yang sangat inspiratif yaitu Mas Usman Hamid (dari change.org) dan Kak Rian dari Youth For Humanity.

[caption id=”attachment_497” align=”aligncenter” width=”590”]1 Foto di depan grand candi hotel (Foto dok : Samsul Ode)[/caption]

Sampai disana, di depan Amartapura Ballroom grand candi sudah berjejer berbagai stand dari komunitas2 inspiratif di Semarang diantaranya IIWC (Indonesia International Work Camp), @AkberSMG (Akademi Berbagi Semarang), @SalamLensa (Lentera Nusantara), @YOTSemarang (Young On Top), @CACSemarang (Coin A Chance), @UNFPAYouthID (UNFPA Youth Indonesia), @CEOSemarang (Care Environtmental Organization), @FFISemarang (Forum For Indonesia Semarang), dan masih banyak lagi yang mana saya lupa nama-namanya. Haha.

Pukul 08.40 pagi kita bersiap untuk ke room summit masing-masing. Karena ramainya persiapan youth fair, akses ke room summit jadi agak tersendat. Rame banget waktu itu, sampai-sampai crowd phobia saya kumat lagi (waktu itu saya kepisah sama temen-temen). Karena crowd phobia itu saya sesak nafas  berat dan akhirnya nggak tahan untuk ngantri ke room summit. Dari pada nyiksa diri, saya memilih balik lagi ke lobi hotel lantai 1.

[caption id=”attachment_498” align=”aligncenter” width=”590”]DSC04120 Spotted a unique sculpture in the hotel lobby[/caption]

DSC04119

Sengaja saya menunggu di lobi sampai pukul 09.00 karena saya pikir jam segitu mungkin akses ke room summit sudah tidak ramai lagi. Tapi konsekuensinya, saya jadi agak terlambat mengikuti room summit session 1.

ROOM SUMMIT SESSION 1

Pembicara room summit session 1 ini keren abis! Namanya Mas Usman hamid (dari change.org). Pada tau change.org kan? Dulu, waktu pertama kali saya join change.org dan dapet email update petisi terbaru, setiap ada nama Usman di email itu saya kirain adalah Iman Usman. Pas ikut FLS kemarin itu saya baru sadar kalo Usman di change.org bukanlah Iman Usman seperti yang saya kira. Hahaa.

[caption id=”attachment_516” align=”aligncenter” width=”590”]Foto : dok Samsul Ode Foto : dok Samsul Ode[/caption]

Mas Usman Hamid ini juga aktif di Kontras. Sepak terjangnya di ranah HAM bisa dibilang udah banyak banget lah. Dan banyak banget isu HAM yang kita bahas pas session 1 ini kaya masalah LGBT, political freedom, dan apalagi yaa (saya agak-agak lupa).

Yang paling saya suka dari room summit session 1 ini adalah materi presentasi Mas Iman usman tentang bagaimana peran media sosial (atau sosial media?) dalam perubahan sosial. Sebagai anak IT (hallah), saya sebenernya concern banget tentang masalah ini. Saking tertariknya, saya sampe minta dikirimin materi presentasinya (makasih buat Ogi yang udah ngirimin materi2nya. Saya suka banget papernya! :D)

[caption id=”attachment_500” align=”aligncenter” width=”590”]Mas Usman Hamid sedang mempresentasikan tentang Peran Media Sosial dalam Perubahan Sosial Mas Usman Hamid sedang mempresentasikan tentang Peran Media Sosial dalam Perubahan Sosial[/caption]

[caption id=”attachment_523” align=”aligncenter” width=”590”]Ini nih, Sita yang saya ceritain di awal itu :D Ini nih, Sita yang saya ceritain di awal itu :D
Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_524” align=”aligncenter” width=”590”]Kalo yang ini namanya Billy (yang saya ceritain di post pertama). Dia nih dosen termuda di UNES gitu katanya. Ih, keren banget ya! :D Kalo yang ini namanya Billy (yang saya ceritain di post pertama). Dia nih dosen termuda di UNES gitu katanya. Ih, keren banget ya! :D[/caption]

Ohya, yang menarik lagi itu pas di awal room summit dia minta kita satu persatu ngungkapin impian dan ketakutan kita. Waktu itu saya kebagian impian yaudah saya jawab aja impian saya simple sih yaitu bahagia (padahal bahagia yang saya maksud disni banyak banget faktornya. Kesannya kemaruk aja kalo saya ungkapin semuanya. Huahahaha :D)

Terus ada satu ketakutan yang saya paling suka waktu itu : Mati bukan menjadi siapa-siapa. Saya lupa siapa yang bilang itu, tapi seinget saya sih kayaknya Lintang ya. Sebenernya yang lain keren-keren juga sih. Ada yang takut bikin ibunya nangis (huahaha, nih anak super sweet banget sik), terus ada juga yang takut nggak bisa kasih kontribusi buat perubahan bangsa, yaa sebangsa itu lah yaa.

[caption id=”attachment_501” align=”aligncenter” width=”590”]983816_10200692375823707_80063596_n Foto : dok Samsul Ode[/caption]

Kelar room summit session 1 ini, kita ada jeda sebentar buat coffee break. Berhubung saya udah nggak ngopi lagi, saya cuma icip-icip makanannya dikit dan minum air putih dong ya (teteup, air putih biar sehat :D). Abis itu, pas deket-deket mau mulai room summit session 2 saya nyelonong bentar ke youth fair mumpung sepi.

[caption id=”attachment_502” align=”aligncenter” width=”590”]DSC04139 Speak up corner yang ada di boothnya UNFPA[/caption]

DSC04137 DSC04138

DSC04140

Lumayan banyak booth juga sik. Saya waktu itu cuma sempet ke boothnya UNFPA, IIWC, Lensa (semacam komunitas literasi di Semarang gitu), trus beberapa booth lagi yang saya agak lupa. 

Pas di Lensa itu saya cerita tentang komunitas literasi di kota saya (Tegal) yang namanya Tiga Surau. Udah pernah saya bahas sedikit dulu di post ini. Sebenernya pengen banget kolaborasiin Lensa sama Tiga Surau yang di Tegal itu. Yaa Insya Allah ntar deh ya kalo ada kesempatan. (:

DSC04141 DSC04143 DSC04145

ROOM SUMMIT SESSION 2

Di room summit session 2 ini saya (lagi-lagi) telat lagi. Gara-gara keasyikan di youth fair sih hahaa. Nah, pembicara kedua kita kali ini namanya Ryan Fajar sama Diba dari Komunitas Youth For Humanity (UNITY). Di sesi ini dikenalin sama UNITY itu sendiri, trus ada juga sesi diskusinya. Jadi kita dibagi jadi beberapa kelompok per region gitu. Ada yang dari Jawa Tengah (mestinya dong ya. Haha), Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, sama terakhir dari luar jawa.

[caption id=”attachment_510” align=”aligncenter” width=”590”]936822_10200692413104639_60641201_n Foto : doc Samsul Ode[/caption]

DSC04150

[caption id=”attachment_514” align=”aligncenter” width=”590”]room summit session 2ss Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_511” align=”aligncenter” width=”590”]931153_10200692414264668_1088229201_n Foto : dok Samsul Ode[/caption]

Seru deh pas sesi diskusi ini. Kita disuruh cari masalah di daerah masing-masing. Saya  masuk tim Jawa Tengah (mestinya dong ya) dan came up with the problem of child labor! Di Jawa Tengah kan masih banyak banget tuh arus urbanisasi. Anak-anak yang baru lulus SMP aja udah berani aja ke Jakarta ngadu nasib padahal belum umurnya mereka buat kerja.

[caption id=”attachment_515” align=”aligncenter” width=”590”]Dicussion board kelompok saya (Jawa Tengah) Dicussion board kelompok saya (Jawa Tengah)[/caption]

Di daerah asal saya (Tegal) juga banyak banget kasus-kasus kayak gini. Penyebabnya sih mostly karena kurang pendidikan, budaya, sama faktor ekonomi. Dan menurut saya sih solusi terbaiknya yaa, dengan kasih keterampilan gitu ke mereka supaya mereka bisa berkarya di kampung halaman mereka sendiri.

[caption id=”attachment_517” align=”aligncenter” width=”590”]984101_10200692430905084_2062785875_n Tim dari Jawa Barat
Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_518” align=”aligncenter” width=”590”]984317_10200692431305094_1715518368_n Tim saya dong (dari Jawa Tengah)
Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_519” align=”aligncenter” width=”590”]261761_10200692439425297_1990810794_n Foto : dok Samsul Ode[/caption]

Dari tim lain nggak kalah menarik juga sih. Kayak misalnya yang dari luar jawa ini nih. Mereka bahas tentang stereotype gitu. Jadi, di luar jawa gitu kan biasanya kebanyakan dari beragam suku ya. Nah, sebab itulah yang bikin kesenjangan sosial terjadi di daerah luar Jawa sehingga ujung-ujungnya konflik.

[caption id=”attachment_520” align=”aligncenter” width=”590”]Tim dari luar jawa  Foto : dok Samsul Ode Tim dari luar jawa
Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_526” align=”aligncenter” width=”590”]973244_10200500253083769_2137846924_n Foto : dok Irene Sarah[/caption]

DSC04164

[caption id=”attachment_527” align=”aligncenter” width=”590”]973807_10200500248243648_253808225_n Foto : dok Irene Sarah[/caption]

[caption id=”attachment_528” align=”aligncenter” width=”590”]Foto : dok Irene Sarah Foto : dok Irene Sarah[/caption]

Kelar room summit session 2 ini kita udah mulai kelaperan aja dong ya pastinya. Kita excited banget pas panitia bagiin kupon lunch. Langsung capsus lah kita ke tempat makan yang mana udah penuh aja dong. -,-

Sayangnya suasana lunch yang penuh sesak + rame naudzubillah itu lupa saya abadikan (mungkin bawaan perut laper jadi males kali ya. Huahaha, ngeles banget). Yaa, pokoknya kita lunch dengan hepi-hepi deh waktu itu. Makanannya juga yaa, lumayan enak lah. TOP banget deh panitianya :D

Kelar lunch ini, kita langsung balik lagi ke amartapura ballroom buat persiapan grand summit. Yang mana di grand summit ini pembicaranya adalah Mbak Ainun Chomsum (founder Akademi Berbagi).

Pukul 14.20 grand summit pun dimulai. Kita dikasih nonton video-video gitu dulu, terus dilanjut sambutan sang project leader M. Ibnu Sina (yang mana kita udah bosen aja dong ya, semalem juga udah dengerin. Hahaa). Dan mulailah grand summitnya yang dimoderatori oleh Mbak Dini Hajarrahmah (FYI aja, dia ini salah satu yang dulu menginisiasi terbentuknya event Future leader summit pertama di tahun 2011 - ini juga kalo nggak salah sik. haha).

Suka banget sama topik yang diangkat sama mbak Ainun di grand summit kali ini. Gimana nggak suka, topiknya aja tentang Kekuatan Sosial Media (which is udah saya kasih tau di awal kalo saya tertarik banget tentang masalah ini).

Yaudah deh, sepanjang grand summit saya seneng banget mantengin materinya. Dan disinilah saya baru tau, kalo mbak Ainun itu awalnya adalah seorang blogger (yippiey!) sebelum terkenal dengan Akademi Berbaginya kaya sekarang ini.

Ohya, ada nih kunci sukses dari mbak Ainun Chomsum yang sempet saya catet buat dishare di blog ini (saya kurang baik apa coba? Huahaha :D)

Kunci sukses itu ada 2 yaitu punya networking luas, dan menguasai informasi
Kalo dicermati sih, make sense lah ya. Aduh, gara-gara grand summit ini jadi jatuh hati deh sama sosok mbak Ainun Chomsum yang sangat inspiratif itu. :D

Long story short, sekitar jam 5 sore grand summit kelar dan kita-kita bersiap buat pada pulang dong ya. Bahkan ada yang udah pulang duluan sebelum grand summit karena mereka musti catch their flight which is sayang banget mereka nggak sempet dengerin seminarnya mbak Ainun Chomsum yang sangat inspiratif ini (*teteup).

[caption id=”attachment_531” align=”aligncenter” width=”590”]Foto : dok Samsul Ode Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_529” align=”aligncenter” width=”590”]Mas Samsul Ode with the girls :D Foto : dok Samsul Ode Mas Samsul Ode with the girls :D
Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_532” align=”aligncenter” width=”590”]Yang ini namanya Elda :D Foto : dok Samsul Ode Yang ini namanya Elda :D
Foto : dok Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_533” align=”aligncenter” width=”590”]Foto : doko Samsul Ode Foto : doko Samsul Ode[/caption]

[caption id=”attachment_534” align=”aligncenter” width=”590”]Foto : dok Samsul Ode Foto : dok Samsul Ode[/caption]

Kelar FLS ini, ternyata si Iren (temen saya dari Bandung yang saya ceritain di post pertama) nggak dapet kendaraan buat balik ke Bandung. Segala macem kendaraan dari kereta, bus, sampe shuttle semuanya full-booked. Salah dia juga si pesennya mendadak (huahaha :D). Mana kelar FLS aja udah mau maghrib gitu kaan. Jadi lah si Iren extend sehari di kosan saya.

Padahal sebelum mutusin extend di Semarang kita sempet muter-muter gitu kan nyari bus ato shuttle yang kira-kira masih ada harapan. Tapi ternyata teteup ngga ada yang nyisa satupun. Huahaha :D.

Jadi lah kita kaya si bolang gitu di depan museum Ronggowarsito nyariin taksi. Akhirnya dapetlah itu taksi dan pas banget radio di taksi itu lagi muterin lagu 22-nya Taylor Swift. Akhirnya kita ala-ala karaoke gitu di taksi dan dilanjut lagu kesukaan saya When I was your man-nya Bruno Mars. Aaah, si supir taksi pinter banget deh milih channel radio :D.

Besoknya kita seharian tepar dong di kosan. Baru sorenya sekitar jam 4-an kita makan di Bee’s Paragon. Terus si Iren udah rempong aja dong pengen shopping-shopping. Walaupun cuma dapet 1 sepatu doang sih. Yaa, lumayan lah buat kenang-kenangan ya Ren :D.

Pulang dari Paragon kita langsung buru-buru ke stasiun Tawang karena jadwal kereta Iren udah mepet aja. Huhuuu, akhirnya kita berpisah sekitar jam 8an gitu deh. Dan saya bela-belain bolos kuliah PBO malem itu demi nganterin mojang Bandung satu ini pulang kampung. Hikss, bye Ireen!

[caption id=”attachment_535” align=”aligncenter” width=”590”]Day 3 Camwhore terakhir bareng Iren di Paragon. Hahaaa, teteup :D[/caption]

Bonus terakhir dari post yang super panjang ini :D

[soundcloud url=”http://api.soundcloud.com/tracks/95086167“ params=”” width=” 100%” height=”166” iframe=”true” /]